ALD1 TOYS

terkadang sedih,kecewa melihat sistem dan cara serta penerapan PENDIDIKAN DI INDONESIA. kenapa??? ga perlu saya jwb. cukup renungkan saja dlm hati kmudian kita cari SOLUSI untuk mengatasi ini.. lain halnya seperti sistem PENDIDIKAN di negara2 jiran seperti MALAYSIA,BRUNEI,SINGAPURA dsb. Saya ambil contoh MALAYSIA. Sistem PENDIDIKAN dsini lumayan bagus bukan berarti saya menjelek2an negara sendiri. tp ni berdasarkan fakta.. di MALAYSIA ada pemberian pinjaman buat yg mau melanjutkan ke perguruan tinggi. tp dinegara kita??? apakah pemerintah mau memberikan pinjaman buat biaya kuliah yg mahalnya setinggi gunung HIMALAYA(EVEREST). Kalau belum sanggup sampai kapan negara ini mau MAJU??? yg ada malah jalan ditempat,kalaupun jalan sama seperti keong/siput yg sedang mencari makan. ketika bnyk diantara putra dan putri penerus masa depan bangsa yg mempunya cita2 setinggi bintang di angkasa.Namun lagi2 terbentur masalah dana sehingga terpaksa mau ga mau harus kerja... ini ada sebuah cerita nyata yg bisa kita jadikan pelajaran. dulu ketika msh di jakarta aq coba mencari informasi tentang unversitas yg terjangkau masalah biayanya. kesana-kemari akhirnya ketemu jg. katakan saja universitas X. ada sdkt harapan buatku masuk ke situ. namun pd wkt yg bersamaan aq harus pergi keluar negeri. tpaksa aq tunda pendaftaran itu. dan kemudian aq bertanya sama pengurus di universitas x itu. Bisa ga pendaftaranya diluar negeri... bisa katanya.

setibanya aq diLuar negeri aq langsung mencari KBRI(Kedutaan Besar Republik Indonesia) dan menanyakan tentang pendaftaran masuk ke Unversitas X itu kebagian Pendidikan. informasi akhirnya aku dapatkan juga, dan aku mendapat kabar dan sambutan baik dari orang KBRI itu. dibaginya info tentang Universitas x itu kepadaku. akhirnya aku mendaftar juga karena menurutku biayanya tidak terlalu besar. beberapa minggu kemudian aku mendapat informasi dari KBRI kalau ternyata ada perubahan sistem pembayaran uang kuliah yaitu untuk mahasiswa yang berdomisili di luar negeri harus membayar dengan standar Dolar AS. matilah aq dalam hatiku berkata, padahal sebelumnya tidak ada sistem pembayaran dengan standar dolar....
dengan sangat terpaksa akhirnya harapan untuk memasuki dunia perkuliahan lenyap sudah....

itu sedikit cerita yang membuatku terkadang berpikir, kenapa pemerintah tidak bisa memberikan kemudahan untuk mereka yang benar-benar ingin mengecap atau merasakan masuk dunia perkampusan. yang ada malahan dipersulit...
seharusnya pemerintah memberikan kemudahan ketika seorang anak bangsa yang ingin sekolah namun terbentur dengan biaya. apa lagi kita disini sebagai PAHLAWAN DEVISA...
MANA PENGHARGAANMU WAHAI PARA PEMIMPIN BANGSA INI TERHADAP KAMI DISINI PARA PAHLAWAN DEVISA YANG BERJUANG MATI-MATIAN????